Meski Disebut Monoton, Ternyata Klub Belanda Adopsi Metode Wenger
Arsene Wenger dianggap tak mampu membawa perubahan bagi permainan Arsenal dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu terbukti ketika Arsenal selalu gagal meraih gelar prestisius dalam satu dekade terakhir.
Para pendukung setia Arsenal pun tak jarang meminta pelatih berkebangsaan Prancis tersebut untuk meninggalkan Emirates Stadium. Kini, permintaan mereka pun terwujud pada musim depan.
Wenger dikabarkan mengeluarkan surat pernyataan resmi pengunduran diri dari jabatannya di kursi kepelatihan Arsenal. Hal itu dibenarkan langsung melalui situs resmi tim asal London Utara tersebut.
âSetelah mempertimbangkan dengan hati-hati dan mengikuti diskusi dengan klub, saya merasa ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mundur di akhir musim," tulis wenger.
âSaya bersyukur karena memiliki hak istimewa untuk melayani klub selama bertahun-tahun yang tak terlupakan," tambahnya.
Pelatih Feyenoord, Giovanni van Bronckhorst, mengaku terinspirasi dengan meotde yang diterapkan Wenger di Arsenal selama bertahun-tahun. Menurutnya, metode itu akan selalu hidup di sepakbola Eropa.
"Saya terkesan dengan metode pelatihannya. Saya menggunakan metode yang sama sekarang di Feyenoord. Jadi itu menjelaskan bahwa Arsene banyak membawa dampak (positif) terhadap saya," katanya, dikutip dari Sportkeeda.
Van Bronckhorst pun memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya menggunakan metode Wenger kepada anak asuhnya pada saat ini. Karena menurutnya, meotde Wenger sangat positif bagi kebuguran pemain.
Hal tersebut pernah dirasakan Van Bronckhorst saat berseragam Arsenal pada awal tahun 2000-an.
"Sudah sekitar tujuh belas tahun yang lalu saya melakukan transfer ke Arsenal. Dia (Wenger) adalah pelatih pertama yang menggunakan matanya untuk melihat segalanya. Bukan hanya permainan dan pelatihan tetapi juga makanan, dan waktu istirahat,â lanjutnya.
Post a Comment