Starting XI Eks Bintang Lapangan Hijau Dunia yang Jadi Pelatih Elite
Untuk seorang atlet seperti pesepakbola, terus bertambahnya usia memang menjadi batu penghalang untuk terus berkiprah di atas lapangan hijau.ÃÂ
Gantung sepatu adalah satu momen yang akan dialami oleh seniman-seniman kulit bundar, hal tersebut tidak terelakkan.
Beberapa pensiunan pesepakbola, bagaimanapun, tidak begitu saja meninggalkan dunia yang telah digelutinya di masa primanya itu.ÃÂ
Mantan-mantan pemain yang dulunya berada di bawah mistar, lini tengah bahkan ujung tombak, hanya berganti posisi -- dari atas rerumputan ke kursi pelatih.
Lalu bagaimana bila pelatih-pelatih tersebut dapat kembali ke eranya sebagai pemain dan dikumpulkan ke dalam suatu kesebelasan?ÃÂ
Julen Lopetegui Argote adalah mantan penjaga gawang Spanyol yang kini ditunjuk untuk meracik taktik untuk negara asalnya tersebut.
Ia telah mengumpulkan 149 penampilan selama lebih dari 11 musim di La Liga Spanyol, termasuk membela tim seperti Rayo Vallecano, Real Madrid dan Barcelona.
Memulai kiprahnya sebagai pemain dari posisi geladnang, Giovanni van Bronchorst kemudian 'ganti jalur' menjadi seorang bek kiri.
Bermain untuk Rangers, Arsenal, Barcelona dan Feyeenord, Van Bronckhorst mengumpulkan 422 penampilan dalam kariernya.Â
Sejak Mei 2015, ia dipercaya menjadi arsitek Feyenoord, memenangkan Piala KNVB di musim pertamanya dan titel Eridivisie Belanda di tahun 2017.
Dianggap membawa Tottenham Hotspur ke level yang jauh semakin baik, Mauricio Pochettino dulunya adalah seorang pemain bertahan yang terkenal tegas di masa bermainnya.
Mantan pemain Timnas Argentina ini menghabiskan delapan tahun di La Liga Spanyol bersama Espanyol. Di klub itu pula lah ia memulai kariernya sebagai pelatih.
Laurent Robert Blanc adalah salah satu mantan bek yang telah membela begitu banyak klub-klub elite Eropa. Di antaranya: Montpellier, Napoli, Barcelona, Inter Milan dan Mancheter United.
Terakhir, ia bertugas sebagai pelatih Paris Saint-Germain dari tahun 2013, sebelum meninggalkan klub tersebut di bulan Juni 2016. Ia juga melatih Timnas Pranics di tahun 2010-2012.
Mantan pesepakbola Portugal ini saat ini merupakan salah satu pundit sepakbola paling terkenal di Inggris.Â
Kerap dipasangkan bersama mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, analisis-analisis Neville mampu membuat taktik pesepakbola menarik untuk disimak bahkan bagi mereka yang awam.
Namun karier legenda Mancheser Uited ini sebagai pelatih tidak secerah kariernya saat masih bermain. Ia melatih Valencia di musim 2015-16, menelan 11 kekalahan dari 28 laga yang ditanganinya sebelum dipecat dalam kurun waktu empat bulan.
Dikenal tegas dan begitu disiplin dalam kepemimpinanya, pelatih Atletico Madrid ini merupakan seorang gelandang Serie A Italia yang begitu disegani.Â
Ia merumput bersama Inter Milan, Lazio dan mendapat panggilan tugas Timnas Argentina saat masih aktif di lapangan hijau.
Prestasinya sebagai seorang pelatih mungkin membuat pencapaian Guardiola sebagai seorang pemain berada di balik bayangan.
Ia telah memenangkan lima gelar La Liga Spanyol (dua di atanranya sebagai seorang kapten) dan satu piala kompetisi Eropa selama berseragam Barcelona.
Beralih menjadi manajer, pelatih yang baru saja menjuarai Liga Primer Inggris bersama Manchester City ini berada di jajaran pelatih terbaik sepanjang masa.
Musim ini pelatih Italia ini memang sedang dalam tekanan dengan penampilan buruk Chelsea musim ini.Â
Tapi torehannya memenangkan Liga Primer Inggris di musim pertamanya, menambah daftar gealr domestik yang diraihnya saat menukangi Juventus, membuatnya menjadi salah satu pelatih paling diinginkan di Eropa.
Saat masih menjadi seorang pesepakbola, Conte populer sebagai seorang gelandang enerjik dan tak kenal basa-basi.Â
Hingga saat ini, nama Zidane masih kerap dihubungkan dengan keanggunan gerak-gerik seorang pesepakbola di atas lapangan.
Eks Timnas Prancis dan Juventus ini pernah menjadi pemain termahal di dunia saat Real Madrid memboyongnya di 2001.Â
Kini ia menduduki kursi kepelatihan Los Blancos dan mengantarkan titel La Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa di musim pertamanya.Â
Valverde saat ini menahkodai Barcelona di puncak klasemen La Liga Spanyol. Pelatih yang terlihat kalem ini sebenarnya dulu merupakan salah satu penyerang paling mematikan di depan gawang.
Sempat membela Barcelona selama dua musim, masa paling produktif Valverde sebagai mesin gol hadir saat ia berseragam Athletic Bilbao.
Pria berpostur kecil jika dibandingkan penyerang-penyerang lain di eranya ini dulu dijuluki 'Aeroplanino' karena selebrasi khasnya -- merentangkan tangannya seperti sayap.
Merumput bersama Empoli, Genoa, Sampdoria dan AS Roma, ia merupakan salah satu penyerang paling subur di eranya.
Sebelum berada di Sevilla, tim yang dilatihnya saat ini, ia juga melatih Roma (interim), Fiorentina, Sampdoria dan AC Milan.
Formasi 4-4-2
Post a Comment