Sejak Datang hingga Hengkang, Begini Transformasi Perubahan Arsene Wenger
Arsenal baru saja mengumumkan pengunduran diri pelatihnya, Arsene Wenger. Setelah 22 tahun bersama, arsitek berjuluk The Professor akhirnya memilih untuk mengakhiri masa-masa indahnya di Inggris.
Berbagai penghargaan telah ia raih, mulai dari gelar Liga Primer Inggris hingga Piala FA. Tidak hanya pujian, Wenger juga kerap kali mendapatkan cercaan hingga hinaan dari para fans, baik itu terkait dengan hasil akhir pertandingan atau juga keputusannya dalam membeli pemain.
INDOSPORT akan sedikit membahas mengenai transformasi Arsene Wenger mulai dari kedatangannya pada tahun 90-an lalu hingga membuat keputusan untuk keluar dari klub yang ia latih puluhan tersebut.
Tahun 1996, Arsenal dengan percaya diri mendatangkan Arsene Wenger. Seorang pelatih yang tidak terkenal di kalangan pecinta sepakbola Eropa lantaran ia hanyalah arsitek di klub asal Jepang bernama Nagoya Grampus. Semenjak pertama kali menginjakkan kaki diri Inggris, tidak ada yang menganggapnya spesial.
Arsene Wenger datang tanpa sambutan khusus lantaran ia memang hanyalah pelatih biasa. Bahkan, sebelum berada di Nagoya Grampus, Jepang, ia hanya menahkodai klub Prancis, Nancy Lorraine dan AS Monaco.
Puncak karir Arsene Wenger bisa dibilang terjadi pada musim 2003/04. Kala itu, ia berhasil membawa Arsenal menjadi juara Liga Primer Inggris. Bukan hanya meraih gelar, The Gunners bahkan mendapatkan cap sebagai The Invincible atau yang tak terkalahkan.
26 kali menang dan 12 kali imbang mewarnai tahun sensasional Wenger kala itu. Hebatnya lagi, kekalahan baru mereka rasakan pada musim selanjutnya tetapi di pekan ke-10 melawan salah satu musuh bebuyutan mereka, Manchester United.
Setelah beberapa tahun mendapatkan desakan #WengerOut, Arsene Wenger akhirnya resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai manajer Arsenal. Uniknya, keputusan tersebut diambil ketika para fans sudah tidak melakukan aksi untuk menolak kebijakannya.
Bahkan keputusan tersebut sempat disesali oleh sang pemilik klub, Stan Kroenke. Ia menilai jika sulit untuk melihat Arsenal tanpa seorang Arsene Wenger di pinggir lapangan. Terlebih lagi, pria asal Prancis tersebut telah memberikan tujuh gelar Piala FA dan tiga gelar Liga Primer Inggris.
Post a Comment