CEO Arema FC: Keinginan Mendampingi Tim Di Bench Tak Pernah Pudar
Merosotnya prestasi Arema FC membuat para petinggi klub ikut prihatin. Karena dari segi materi pemain dan performa, sebenarnya Dendi Santoso dkk sudah bermain cukup apik dan sesuai harapan.
Melewati empat pekan tanpa kemenangan, membuat tim berlogo kepala singa itu terjerembab di dasar klasemen Liga 1 dengan hanya meraih 2 angka. Dua angka itu diraih atas hasil imbang 2-2 kontra Mitra Kukar dan Persib Bandung, serta takluk 1-3 dari Persija Jakarta dan 1-2 di kandang Borneo FC.
Keresahan Aremania pun banyak dikemukakan di akun media sosial mereka, yang meminta seorang Iwan Budianto kembali lagi mendampingi tim di bench pemain. Seperti pada kompetisi di musim-musim sebelumnya, di mana prestasi tim selalu moncer saat dirinya berada di bench.
Seperti pada tahun 2014 lalu, keberadaan Iwan Budianto di bench membuat tim lebih terangkat motivasinya hingga mampu mencapai semifinal ISL dan menembus babak 16 besar AFC Cup.
"Keinginan itu tidak pernah pudar. Mungkin, kalau tidak ada etika yang mengatur larangan tentang keberadaan pengurus PSSI di bench, pasti saya akan selalu ada di bench," ungkap figur yang lekat dengan panggilan inisial IB tersebut.
Ya, jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum di PSSI memang menjadi halangan besar baginya untuk mendampingi tim.
Meski tidak ada aturan baku, namun larangan itu tercantum pada kode etik PSSI. Dimana kode etik itu menyatakan jika seseorang menjadi pengurus PSSI, maka jabatan di klub mesti ditinggalkan atau minimal tidak seaktif sebelumnya.
"Jujur saya, selama dua musim ini saya memang merasa jauh dengan tim. Sebelum laga melawan Persib, saya kembali dekat setelah dua hari mendampingi (pemusatan latihan tim) di Kota Batu," papar IB.
"Padahal, (Minggu) kemarin saya ada di pinggir lapangan dengan cara saya (tidak sebagai pengurus klub). Tapi, toh belum mampu mengangkat prestasi tim," imbuh eks Manajer Persik Kediri itu.
Post a Comment