Header Ads

marinonton films
marinonton films

Alasan Mengapa Iran Melarang Wanita Menonton Langsung Sepakbola di Stadion

Zaman sekarang sepakbola menjadi olahraga yang tak hanya diminati oleh kaum pria saja. Para wanita sudah banyak yang mulai menyukai olahraga yang dimainkan di atas rumput hijau ini.

Tak hanya menjadi suporter, bahkan kini hampir setiap negara di belahan bumi sudah miliki Timnas Sepakbola Wanita.

Namun lain halnya dengan Iran. Di negara Asia Barat Daya ini, rezim itu melarang wanita menyentuh bahkan menonton olahraga ini sekalipun, pasca revolusi Islam yang dipimpin oleh Ayatollah Khoemeini tahun 1979 silam.

Sebagai negara mayoritas muslim dan para pria di dalam stadion kebanyakan menggunakan celana pendek, jelas hal itu tak dibenarkan. Kala itu ada tiga hal yang paling diatur untuk para perempuan muslim: tidak boleh berpakaian ketat, larangan berkendara dan larangan menonton sepakbola pria langsung di stadion.

Menonton Lewat Layar Kaca
Fans wanita sepakbola Iran Copyright: © Infospesial
Wanita Iran menyamar untuk menyaksikan pertandingan sepakbola

Seiring berjalannya waktu, perubahan pun terjadi. Di tahun 1990an, pergantian pemimpin membuat aturan-aturan itu diubah. Aturan kewajiban menggunakan chadur atau cadar (kain hitam yang menutup seluruh tubuh kecuali mata) mulai ditinggalkan para remaja. Mereka tetap memakai kerudung namun tak berlebihan.

Akhirnya pada tahun 1987, fatwa tentang wanita boleh menyaksikan sepakbola dikeluarkan, namun hanya lewat layar televisi.  Rezim Imam Khoemeini pun mengizinkan jika hanya melihat aurat pria di permainan sepakbola lewat televisi.

© Sayyid Ali
Imam Khoemeini Copyright: Sayyid AliImam Khoemeini
Gebrakan Lewat Film
© Pinterest
Fans wanita sepakbola Iran Copyright: © Infospesial
Jafar Panahi (kanan), sineas film di Iran

Namun hal itu tak lantas membuat masyarakat puas. Bagi para perempuan pecinta sepakbola tampaknya tak adil jika mereka masih terus dilarang untuk merasakan euforia langsung di stadion.

Akhirnya di tahun 2006, salah satu sineas film di Iran membuat satu gebrakan penting lewat film. Terbitlah film yang berjudul “Offside” yang di sutradarai oleh Jafar Panahi.

Film ini menceritakan tentang pertandingan Iran vs Bahrain kala itu di Stadium Azadi, Teheran. Laga ini sendiri adalah laga penentuan lolosnya Iran ke Piala Dunia Jerman tahun 2006 lalu.

Sang sineas menonjolkan minat masyarakat Iran terhadap sepakbola lewat laga itu. Ia juga seolah ingin membuktikan jika minat kaum wanita untuk menyaksikan pertandingan sepakbola lebih kuat dibandingkan dengan para pria.

Film ini adalah anekdot dari gambaran real tentang sepakbola Iran. Pemerintah Iran kala itu bahkan menyadari jika Jafar Panahi tengah mengkritik keberadaan rezim. Akhirnya film ini dilarang tayang di seluruh Iran.

Namun akhirnya film ini berhasil tersebar ke seluruh dunia lewat video bajakan yang sebelumnya sudah berhasil direkam oleh masyarakat. Sang sutradara sendiri memang dikenal sebagai seorang yang kritis di negeri itu, ia pernah di tahan pada tahun 2010 selama 6 bulan.

© internet
Film Offside Copyright: internetFilm Offside
[embedded content]
Rela Menyamar
Fans wanita sepakbola Iran Copyright: © Infospesial
Fans wanita sepakbola Iran

Namun di balik semua aturan yang ada di negeri mayoritas muslim tersebut. Ada saja beberapa 'pembangkang' yang tak patuh dengan aturan pemerintah Iran. Salah satunya dilakukan oleh sekelompok wanita ini yang rela menyamar demi menonton langsung di stadion.

Kala itu salah satu tim sepakbola di Iran, Persepolis, berhasil mengalahkan Sepidrood dengan skor 3-0, Jumat (27/04/18) lalu. Ada salah satu yang unik yang menarik perhatian, ada lima wanita menyelinap menggunakan pakaian pria.

Lima gadis yang menyelinap di Stadion Azadi itu melalui instagram salah satunya, @zeinab_perspolisi_ak8 mereka diketahui sudah sering menonton langsung di stadion menyamar dentgan mengenakan pakaian pria.
 

Tidak ada komentar