Header Ads

marinonton films
marinonton films

Pemain Depan AS Roma Pede Bisa Kalahkan Liverpool

Pemain depan AS Roma, Patrik Schick percaya timnya memiliki peluang untuk mencetak tiga gol pada leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (03/04/18) dini hari WIB. Ia mengklaim Liverpool tidak memiliki lini belakang yang kuat.

Giallorossi kalah 5-2 di leg pertama di Anfield dan harus berusaha keras menciptakan tiga gol saat bermain di hadapan penggemar sendiri di Stadion Olimpico beberapa hari lagi.

Belajar dari Pengalaman Barcelona
© Andreas Solaro
Patrik Schick dalam laga Liverpool vs AS Roma. Copyright: © INDOSPORT
Lionel Messi tertunduk lesu usai Barcelona disingkirkan oleh AS Roma (11/04/18).

Roma memang masih memiliki kesempatan besar untuk meraih tiket menuju final Liga Champions. Apalagi berkaca dari kemenangan dramatis di babak perempatfinal melawan Barcelona. Awalnya di leg pertama, Roma kalah telak 4-1 di Camp Nou.

Ketika bermain di kandang sendiri, Roma membuat kejutan besar dengan berhasil meraih mencetak 3 skor tanpa balas.

"Kami belajar dari pengalaman saat melawan Barcelona. Pasti akan ada suasana yang indah," prediksi Schick, seperti dikutip Football Italia dari situs resmi AS Roma.

Pertahanan Lemah
© INDOSPORT
Patrik Schick dalam laga Liverpool vs AS Roma. Copyright: © INDOSPORT
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.

Schick mengatakan kali ini Roma harus lebih banyak bermain menyerang karena Liverpool tak memiliki lini belakang yang kuat.

“Jika memungkinkan, akan lebih banyak lagi gol yang tercipta saat kami melawan Liverpool. Di akhir leg pertama kami melihat bahwa mereka memiliki lini belakang yang kuat seperti ketika mereka menyerang. Kami memiliki kesempatan untuk mencetak tiga gol di rumah,” pungkasnya.

"Menurut saya, kami harus masuk lapangan tanpa rasa takut, dengan tekad dan keberanian yang luar biasa," tambahnya.

Berharap tak Ada Lagi Bentrokan
© The Sun
Patrik Schick dalam laga Liverpool vs AS Roma. Copyright: © INDOSPORT
Bentrok Suporter Liverpool dengan AS Roma.

Ketegangan tinggi antara dua pendukung klub sempat terjadi di pertandingan leg pertama, setelah suporter Liverpool, Sean Cox, diserang sehingga harus mengalami koma di rumah sakit.

“Saya dan seluruh tim sangat bersimpati untuk keluarga Sean. Hal semacam ini tidak harus terjadi, itu hanya sepakbola dan harus ada rasa hormat di antara semua orang,” imbaunya.

Tidak ada komentar